Berhenti Membohongi Diri Sendiri

Inforepublik – Opini (03/7/22) Tanpa sadar, setiap orang pasti
pernah membohongi diri sendiri. Padahal, sama seperti membohongi orang lain, berbohong pada diri Anda sendiri itu tidak akan berujung baik. Kebiasaan
berbohong pada diri sendiri bisa menghambat berbagai aspek kehidupan Anda.
Mulai dari membangun hubungan yang baik dengan teman-teman dan keluarga, menjalin asmara, hingga dalam berkarier. Jadi
bagaimana cara menghentikan kebiasaan ini? Simak tips-tips berikut, yuk.
Seperti apa, sih, membohongi diri sendiri itu?
Salah satu contoh membohongi diri sendiri adalah menolak percaya
akan cinta. Karena tidak percaya cinta, Anda pun selalu setengah-setengah dalam
menjalin hubungan dengan orang-orang terdekat. Baik dengan sahabat sendiri atau
dengan pasangan.
Ada beberapa alasan kenapa orang membohongi dirinya dengan tidak
percaya cinta. Menurut Cristalle Sese, Psy.D., seorang psikolog klinis di Los
Angeles, Amerika Serikat (AS), Anda mungkin sebenarnya ingin percaya akan
cinta. Namun, Anda takut patah hati karena cinta. Entah karena ditolak
seseorang, bertengkar hebat, dikhianati pasangan, dan sebagainya.
Baca Lainnya :
- Kadin Kominfo Serahkan Sedekah Subuh di Masjid Jamik 0
- Islam: Melebur dalam Seni dan Budaya Indonesia.0
- Hubungan Budaya dan Agama dalam Islam0
- Internalisasi Budaya Asing dalam Kehidupan Pesantren0
- Pengaruh Budaya Barat terhadap Agama Islam di Indonesia0
Maka itu, untuk menghindari rasa sakit, Anda mungkin membohongi
diri sendiri dengan pikiran bahwa cinta itu tidak ada.
Kebohongan lain yang sering ditanamkan yaitu berpikir bahwa Anda
tidak mampu melakukan sesuatu. Misalnya atasan Anda di kantor sedang mencari
seorang kandidat untuk pimpinan suatu proyek penting. Sebenarnya, Anda sudah
lama mengincar posisi tersebut. Namun, Anda harus bersaing ketat dengan rekan
kerja Anda yang kinerja dan prestasinya sangat baik.
Karena takut kecewa jika gagal mendapatkan posisi ini, Anda pun
membohongi diri sendiri dengan menanamkan pikiran seperti, “Ah, tidak apa-apa
kalau saya tidak dapat posisi ini. Saingan saya memang kerjanya bagus, sih.
Mungkin nanti masih ada kesempatan lain buat saya.”
Mengapa membohongi diri sendiri itu susah dihentikan?
Anda membohongi diri sendiri karena pada dasarnya Anda ingin
mencari posisi yang aman dan nyaman. Anda juga takut dengan hal-hal yang tidak
bisa ditebak. Alhasil, susah sekali untuk menerima kenyataan.
Kebohongan Anda lakukan untuk membuat hidup sedikit lebih mudah
dan mencegah stres. Kebohongan adalah suatu cara
untuk menghindari kekecewaan atau rasa sakit.
Namun, yang bikin kebiasaan ini sulit dihentikan adalah Anda
sendiri biasanya tidak sadar kalau Anda sebenarnya sedang membohongi diri
sendiri.
Lalu bagaimana cara berhenti membohongi diri sendiri?
1. Pertama, kenali diri Anda sendiri
Untuk menghentikan diri Anda dari hal berbohong terus menerus, Anda harus
belajar untuk lebih mengenal diri Anda sendiri. Caranya macam-macam dan berbeda
pada setiap orang. Ada orang yang bisa mengenal dirinya sendiri karena rajin
menulis buku harian, mengobrol dengan orang-orang terdekat, atau dengan mencoba
berbagai hal baru dalam hidup.
Mengenal diri sendiri akan membantu Anda memahami apa yang Anda
mau, seperti apa kenyataan yang harus dihadapi dan bagaimana cara terbaik untuk
melewati berbagai tantangan hidup. Dengan begitu, tak perlu lagi berbohong pada
diri sendiri.
Sembari mengenal diri sendiri, Anda juga harus tanamkan dalam hati
kalau setiap orang punya kelemahan dan kekuatan diri yang berbeda-beda. Jadi,
tidak perlu ada yang harus ditutupi untuk menunjukkan diri, pikiran, dan
perasaan Anda di luar sana.
2. Dalam situasi seperti apa Anda paling sering
berbohong pada diri sendiri?
Setelah mengenali diri Anda lebih dalam, selanjutnya Anda bisa
memikirkan hal-hal apa yang membuat Anda berbohong. Resapi juga apa yang Anda
rasakan saat Anda membohongi diri sendiri.
Hal ini bisa membantu Anda
mencegah munculnya kebohongan-kebohongan dalam diri ketika Anda mulai merasa terancam atau ketakutan. Jadi sebelum Anda berbohong
pada diri sendiri, Anda sudah bisa membedakan mana yang kebohongan belaka dan
mana yang merupakan kenyataan.
3. Yang paling penting, berani jujur pada diri
sendiri
Langkah terakhir ini adalah
yang paling susah tapi sangat efektif. Supaya bisa jujur pada diri sendiri,
Anda bisa minta diingatkan oleh sahabat atau orang terdekat Anda ketika Anda
mulai membohongi diri Anda sendiri.
Selain itu, agar bisa jujur,
Anda harus sudah menyiapkan persenjataan yang lengkap untuk memperjuangkan apa
yang sebenarnya Anda inginkan. Misalnya Anda mengincar posisi sebagai pimpinan
proyek. Kalau Anda tidak mempersiapkan diri secara matang, tentu Anda akan
kalah saing dengan rekan kerja yang lain.
Jadi, daripada berbohong pada
diri sendiri bahwa Anda tidak begitu menginginkan posisi itu, lebih baik
siapkan diri Anda sebaik mungkin. Bisa dengan cara menonjolkan apa saja
prestasi Anda pada proyek-proyek sebelumnya atau mencari ide cemerlang untuk
proyek baru tersebut.
Persiapan seperti ini akan
membuat Anda lebih fokus pada tujuan, bukan pada kendalanya.(ig)